Breaking News

Kitab-kitab Perjanjian Lama


Sebagian besar Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama dipengaruhi oleh literatur negara-negara tetangga Israel di Timur Tengah. Untuk menceritakan kisah-kisah mereka sendiri, bangsa Israel meminjam kebudayaan bangsa-bangsa sekitarnya serta meniru bentuk-bentuk literatur mereka. Ke-46 kitab dalam Perjanjian Lama dapat dibagi dalam empat bagian: 5 Kitab Hukum (Pentateukh), 16 Kitab Sejarah, 7 Kitab Puisi dan Hikmat, serta 18 Kitab Nubuat/Nabi-nabi.

1. Kitab Hukum (Pentateukh)
Kitab Hukum (Pentateukh) adalah kelima kitab pertama dalam Perjanjian Lama, yaitu: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Banyak kisah-kisah Kitab Suci yang terkenal ditemukan dalam kitab-kitab ini termasuk kisah penciptaan, Adam dan Hawa, bahtera Nuh serta kisah-kisah lain tentang asal-mula bangsa Israel dan pelarian mereka di bawah pimpinan Musa dari perbudakan Mesir. Sepuluh Perintah Allah dan hukum-hukum lainnya menyangkut hidup dan ibadat bangsa Israel juga didapati dalam Kelima kitab pertama ini. Oleh sebab itu, Kitab-kitab ini disebut sebagai Kitab Hukum atau Kitab Taurat. Ada suatu peralihan tertentu dari kitab pertama (Kejadian) dengan empat kitab lainnya (Kel – Ul). Kej menggambarkan asal-usul bangsa Israel, sementara keempat kitab yang lain melukiskan bagaimana bangsa Israel diorganisir di bawah pimpinan Musa

2. Kitab Sejarah
Sesuai namanya, Kitab Sejarah berisi kisah tentang sejarah bangsa Israel serta campur tangan Allah dalam sejarah mereka. Kisah-kisah tentang para tokoh terkenal, baik pria maupun wanita, dalam sejarah Israel dapat ditemukan dalam kitab-kitab ini, termasuk tentang Raja Daud dan Raja Salomo, juga Debora, Yudit, Ratu Ester. Kitab-kitab Sejarah mengungkapkan suatu pola hubungan yang menarik antara Tuhan dengan Bangsa Pilihan-Nya. Apabila mereka setia pada Tuhan dan pada hukum-hukum-Nya, maka hidup mereka sejahtera dan Tuhan melindungi mereka dari para musuh. Tetapi, apabila mereka menyembah allah-allah lain dan hidup penuh cela di hadapan Tuhan, dengan kata lain mengatakan kepada-Nya, “Kami tidak membutuhkan Engkau,” maka bencana datang susul-menyusul menimpa mereka.

3. Kitab Puisi dan Hikmat
Kitab Puisi dan Hikmat yang berjumlah tujuh mempunyai corak agak berbeda satu sama lain dalam gaya literatur serta isinya. Yang termasuk dalam kumpulan Kitab-kitab ini adalah Mazmur, yaitu doa-doa yang ditulis dalam bentuk puisi. Terdapat juga kitab-kitab yang menyampaikan tentang bagaimana cara mencapai hidup bahagia, misalnya Kitab Amsal dan Kitab Putera Sirakh. Sedangkan Kitab Kidung Agung, salah satu puisi cinta paling sensual yang pernah ditulis, menggambarkan kasih mesra Tuhan yang begitu besar bagi umat-Nya.

Dalam kitab-kitab Puisi dan Hikmat diungkapkanlah kazanah pengalaman manusia. Kitab-kitab ini ditulis dengan maksud untuk membangun hidup manusia supaya ia bersikap bijaksana dan tepat dalam setiap keadaan hidup, dalam hubungan dengan Allah, atasan, rekan, bawahan, ciptaan lain. Namun di dalamnya juga terungkap permenungan sebagai umat Allah. 

Berbeda dengan kitab-kitab sejarah yang memusatkan perhatian pada karya Allah dalam sejarah penyelamatan Israel, kitab-kitab kebijaksanaan merenungkan karya Allah yang lebih umum sebagai Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Yang termasuk dalam kelompok ini ialah: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkotbah, Kidung Agung, Kebijaksanaan, Sirakh.

Kitab Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan kumpulan nyanyian dan doa yang terungkapkan dalam untaian sajak religious yang indah. Sajak-sajak semacam itu juga muncul di kitab-kitab lain selain Kitab Mazmur. Dalam PL, sajak-sajak semacam itu muncul dalam kitab-kitab sejarah. Misalnya : nyanyian Musa (Kel 15), nyanyian Sumur (Bil 21:17-18), nyanyian kemenangan Debora (Hak 5), ratapan Daud atas Saul dan Yonatan (2 Sam 1), lagu-lagu pujian bagi Yudas dan Simon Makabe (1 Mak 3:3-9 dan 14:4-15). Dalam PB, sajak-sajak semacam itu adalah Kidung Maria (Magnificat), Kidung Zakharia (Benedictus) dan Kidung Simeon (Nunc dimittis).

Ada 150 mazmur dengan beraneka ragam tema : nyanyian pujian; nyanyian untuk menyembah Tuhan; doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Tuhan, permohonan supaya musuh dihukum. Doa-doa ini ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah. Yang mengejutkan, jumlah mazmur keluhan lebih banyak dari pada mazmur jenis lain. Maka untuk memahami Kitab Mazmur, yang perlu dicermati adalah bahwa Kitab Mazmur berisi semua ungkapan manusiawi dalam relasinya dengan Allah seturut situasi dan kondisi konkretnya. Kita bisa jujur pada Allah, mengungkapkan segala perasaan kita : marah, takut, kecewa, bingung. Ditinjau dan segi gaya sasteranya yang berbeda-beda dapat kita bedakan tiga jenis mazmur, yaitu: Puji-pujian, Doa (permohonan) dan Ucapan syukur. Ada juga jenis campuran, yaitu mazmur-mazmur yang berbeda dari jenis-jenis tersebut.

4. Kitab Nubuat/Para Nabi
Kitab Nubuat/Para Nabi berisi tulisan-tulisan para nabi besar Israel. Peran para nabi adalah menjaga agar Bangsa Terpilih tetap setia pada perjanjian yang telah mereka buat dengan Tuhan dan membawa mereka kembali apabila mereka menyimpang dari Tuhan. Tulisan-tulisan yang amat berpengaruh ini menggambarkan dengan jelas ganjaran jika mereka setia dan hukuman jika mereka tidak setia. Di samping itu, secara misterius, kitab-kitab para nabi menubuatkan kedatangan Sang Mesias dan memberikan gambaran tentang-Nya. Kelahiran Yesus di Betlehem dari seorang perawan, pewartaan-Nya bagi mereka yang sakit, miskin, dan tertindas, juga wafat-Nya yang ngeri, semuanya telah dinubuatkan dalam kitab-kitab para nabi.

Para Nabi yang tulisan-tulisannya kita terima sekarang, digolongkan menjadi dua, yaitu : nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil. Sebutan "nabi-nabi besar" dan "nabi-nabi kecil" tidak ada hubungannya dengan peranan, kedudukan, ataupun status nabi-nabi tersebut. Istilah ini diberikan kepada mereka hanya dalam kaitannya dengan kitab-kitab mereka.

Kitab-kitab “nabi-nabi besar” (: Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel) umumnya panjang dan bab-babnya relatif banyak. Sementara itu, Kitab-kitab “nabi-nabi kecil” relatif singkat-singkat. Misalnya, kitab Nabi Obaja hanya terdiri dari satu bab saja. Yang termasuk dalam "dua belas nabi-nabi kecil" adalah Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi (Ratapan sering dianggap sebagai bagian dari Kitab Yeremia, sedangkan Barukh dijelaskan di bagian Kitab Deuterokanonika).  Keenambelas nabi-nabi tersebut dapat dibagi menjadi lima kurun waktu :
  1. Masa mula-mula (845-800 SM): Obaja, Yoel, dan Yunus
  2. Sebelum masa pembuangan Israel (760-722 SM): Amos dan Hosea (kepada kerajaan utara), Yesaya dan Mikha (kepada kerajaan selatan)
  3. Sebelum masa pembuangan Yehuda (627-586 SM): Zefanya, Nahum, Habakuk, Yeremia
  4. Masa pembuangan (593-536): Yehezkiel, Daniel
  5. Masa pemulihan (536 SM - dst): Hagai, Zakharia, Maleakhi

No comments