Breaking News

Mengapa Injil-injil baru ditulis 30 - 60 tahun setelah Yesus Wafat ?

Lukisan St. Agustinus karya Antonio Rodriguez

Injil tidak segera ditulis setelah wafat dan kebangkitan Yesus. Hal itu terjadi karena saat itu belum ada kebutuhan akan tulisan-tulisan tersebut. Segera setelah peristiwa wafat dan kebangkitan Yesus, Injil disebarkan secara lisan dari mulut ke mulut di Yerusalem. Maka cerita tertulis belum diperlukan karena saksi-saksi mata kehidupan dan pelayanan Yesus masih tinggal di wilayah Yerusalem. 

Namun ketika Injil menyebar keluar Yerusalem, para saksi ini tidak lagi dapat dihadirkan. Selain itu, terjadilah juga penganiayaan terhadap orang-orang Kristen. Banyak dari antara pada saksi mata dan juga para rasul sendiri yang mati sebagai martir. Maka muncullah suatu kebutuhan akan cerita-cerita tertulis untuk mengajar orang-orang lain mengenai kehidupan dan pelayanan Yesus. Menurut para ahli, penulisan kisah-kisah ini sebagai sebuah kumpulan lengkap terjadi dalam kisaran waktu 30-60 tahun setelah Yesus wafat.

Lukas menjelaskan alasan penulisan Injilnya sbb: “Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di antara kita, seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula adalah saksi mata dan pelayan Firman. Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu” (Luk 1:1-4). 

Sedangkan Yohanes memberi penjelasan : “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,  tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.” (Yoh 20:30-31).

No comments