Mengapa Alkitab yang dipakai Umat Katolik Indonesia terdiri dari 75 Kitab?
Dalam Alkitab terbitan LAI-LBI yang dipakai Umat Katolik di Indonesia, kita menjumpai ada 75 Kitab, padahal dalam dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik dikatakan bahwa Kanon Kitab Suci Gereja Katolik terdiri dari 73 Kitab. Mengapa demikian?
Perbedaan jumlah itu terletak pada Kitab Tambahan Ester dan Kitab Tambahan Daniel dalam kelompok kitab-kitab Deuterokanonika. Dalam Kanon 73 Kitab, dua kitab tambahan itu sudah disisipkan dalam Kitab Ester dan Kitab Daniel. Hal yang sama juga dulu dipakai dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Nusa Indah Ende.
Alkitab terbitan LAI-LBI, yang sekarang dipakai Umat Katolik di Indonesia, mencantumkan jumlah yang berbeda karena terjemahan Kitab Suci ini adalah terjemahan ekumenis, artinya hasil kerjasama Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Karena Gereja Protestan tidak mengakui 7 kitab Deuterokanonika, maka Kitab-kitab itu ditempatkan terpisah dari kumpulan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya. Demikian juga halnya dengan Kitab Tambahan Ester dan Kitab Tambahan Daniel, keduanya ditempatkan terpisah dari kitab-kitab pokoknya dan kemudian ditempatkan dalam kumpulan kitab-kitab Deuterokanonika. Sehingga dalam Alkitab terbitan LAI-LBI yang dipakai Umat Katolik Indonesia, kita menjumpai ada 48 kitab-kitab Perjanjian Lama (39 Kitab-kitab PL kanon Ibrani [Protokanonika] ditambah 9 Kitab-kitab Deuterokanonika) dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru.
Perbedaan jumlah itu terletak pada Kitab Tambahan Ester dan Kitab Tambahan Daniel dalam kelompok kitab-kitab Deuterokanonika. Dalam Kanon 73 Kitab, dua kitab tambahan itu sudah disisipkan dalam Kitab Ester dan Kitab Daniel. Hal yang sama juga dulu dipakai dalam Alkitab bahasa Indonesia terbitan Nusa Indah Ende.
Alkitab terbitan LAI-LBI, yang sekarang dipakai Umat Katolik di Indonesia, mencantumkan jumlah yang berbeda karena terjemahan Kitab Suci ini adalah terjemahan ekumenis, artinya hasil kerjasama Gereja Katolik dan Gereja Protestan. Karena Gereja Protestan tidak mengakui 7 kitab Deuterokanonika, maka Kitab-kitab itu ditempatkan terpisah dari kumpulan kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya. Demikian juga halnya dengan Kitab Tambahan Ester dan Kitab Tambahan Daniel, keduanya ditempatkan terpisah dari kitab-kitab pokoknya dan kemudian ditempatkan dalam kumpulan kitab-kitab Deuterokanonika. Sehingga dalam Alkitab terbitan LAI-LBI yang dipakai Umat Katolik Indonesia, kita menjumpai ada 48 kitab-kitab Perjanjian Lama (39 Kitab-kitab PL kanon Ibrani [Protokanonika] ditambah 9 Kitab-kitab Deuterokanonika) dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru.
No comments